Sebagaimana kita ketahui bahwa mayoritas mahasiswa/i STIE Buddhi adalah pekerja atau wiraswastawan, mungkin anda adalah salah satunya. Walaupun sudah bekerja atau memiliki usaha, namun anda masih merasa perlu untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, entah itu hanya sekedar untuk memenuhi tuntutan gelar tertentu suatu jabatan dalam karier atau memang anda berniat untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan keahlian. Bisa dibayangkan, kerja saja sudah menghabiskan sebagian besar waktu, tenaga dan pikiran Anda, apalagi kalau harus ditambah kuliah?
Tak perlu khawatir, semua bisa berjalan dengan baik, banyak orang yang telah berhasil melakukannya. Namun tentu saja hal ini perlu didukung oleh tekad yang kuat, kedisiplinan dan pintar mengatur waktu agar tidak ada yang dikorbankan, kalaupun ada paling tidak bisa diminimalisir. Pekerjaan berjalan lancar, kuliah pun dapat diselesaikan dengan baik.
Bagi Anda yang sedang mengalaminya atau baru berniat kuliah sambil bekerja, beberapa hal berikut ini dapat dijadikan pertimbangan agar semua berjalan lancar :
1. Niat sungguh2, Kuatkan Tekad dan Motivasi
Keberhasilan ditentukan oleh anda sendiri. Sejauh mana kerasnya usaha anda ditentukan oleh niat, tekad dan motivasi yang kuat. Bila lemah, maka anda akan mudah menyerah, namun sebaliknya Bila tekad dan motivasi Anda kuat, maka tak akan ada yang bisa menghalangan anda.
2. Sadari Konsekuensinya
Ketika Anda memutuskan untuk kuliah, Anda harus sadar akan konsekuensi yang tidak mudah yang harus dijalani. Misalnya berkurangnya waktu untuk pribadi dan keluarga, atau harus sering begadang untuk menyelesaikan tugas kuliah. Kuliah sambil bekerja sudah pasti akan mengurangi waktu luang Anda. Anda harus cermat mengatur waktu agar pekerjaan, kuliah dan keluarga mendapat perhatian yang dibutuhkan. Jadi jangan mengeluh di tengah jalan dan siap-siaplah bekerja keras untuk membuatnya berhasil.
3. Beri pengertian pada rekan kerja dan keluarga
Sebelum memulai, jelaskan alasan Anda untuk kembali kuliah kepada keluarga dan atasan serta rekan-rekan kerja. Pada keluarga, jelaskan dan minta pengertian mereka bahwa untuk sementara waktu Anda untuk mereka akan berkurang. Pada atasan dan rekan kerja, jelaskan kondisinya dan jika perlu koordinasikan pekerjaan agar Anda lebih banyak menangani pekerjaan pada jam kantor hingga tak perlu bolos kuliah karena harus kerja lembur.
4. Pilih jadwal yang paling nyaman
Pilih jadwal kuliah yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Pertimbangkan mana yang lebih nyaman, kuliah malam usai bekerja atau mengambil kelas di akhir pekan. Semua punya sisi positif dan negatif. Jika kuliah malam, Anda harus siap energi ekstra karena biasanya usai jam kantor , energi dan kosentrasi Anda sudah terkuras saat kerja, namun akhir pekan dapat Anda gunakan untuk bersama keluarga. Sebaliknya, memilih kuliah di akhir pekan berarti Anda datang dengan pikiran fresh, namun kehilangan waktu khusus bersama keluarga.
5. Siapkan budget
Kuliah tak hanya membutuhkan waktu ekstra, namun juga biaya yang tak sedikit. Baik untuk biaya kuliah, transportasi, maupun konsumsi. Pengeluaran rutin ini harus Anda pertimbangkan saat menyiapkan rencana keuangan bulanan. Jangan sampai kantung menipis di tengah bulan.
6. Logistik sangat menentukanHal lain yang kerap dilupakan saat merencanakan kuliah sambil kerja adalah kelancaran urusan “logistik”. Pertimbangkan jarak antara tempat kerja dan kampus Anda. Jika terlalu jauh, bayangkan berapa lama yang Anda perlukan dari kantor ke kampus. Apalagi Anda tahu kondisi lalu lintas usai kantor kerap diwarnai kemacetan. Jangan sampai emosi dan energi Anda sudah terkuras karena macet di jalan, atau kuliah sudah nyaris selesai begitu Anda tiba. Tanpa perencanaan yang matang, kuliah Anda bisa jadi korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar